Senin, 07 November 2011

Monyet Ekor Babi atau Simakobu, Primata Paling Langka

Monyet ekor babi, simakobu, pig tailed langur (Simias concolor) adalah salah satu primata paling langka di Indonesia. Monyet ekor babi yang disebut juga sebagai simakobu ini oleh Primate Specialist Group (IUCN Species Survival Commission bekerja sama dengan International Primatological Society dan Conservation International) termasuk dalam “The World’s 25 Most Endangered Primates” (25 Primata Paling Terancam di Dunia).
Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor) menjadi salah satu primata paling langka dan terancam punah lantaran populasinya yang semakin menurun. Monyet ekor babi pun merupakan hewan endemik dari kepulauan Mentawai, Sumatera. Dengan daerah sebaran yang terbatas dan populasi yang terus menurun, tak pelak mengukuhkan simakobu sebagai Most Endangered Primates.
Monyet ekor babi dikenal juga sebagai simakobu dan simasepsep. Dalam bahasa Inggris, hewan endemik langka ini disebut dengan pig tailed langur dan Pig-tailed Snub-nosed Monkey. Sedangkan menurut nama latin (nama ilmiah), monyet ekor babi disebut sebagai Simias concolor. Nama ‘ekor babi’ dan ‘pig tailed‘ merujuk pada bentuk ekor simakobu yang pendek menyerupai ekor babi.
Sebelumnya spesies endemik ini dikelompokkan dalam genus Nasalis atau satu genus dengan bekantan. Kini simakubo atau monyet ekor babi ditempatkan dalam genus Simias. Terdapat dua subspesies dari Pig-tailed Langur ini yakni Simias concolor concolor dan Simias concolor siberu.
Ciri Fisik dan Perilaku. Ukuran tubuh monyet ekor babi atau simakobu sekitar 50 cm dengan berat tubuh sekitar 7-9 kg. Tubuh simakubo ditumbuhi bulu berwarna hitam-coklat dan bulu berwarna hitam pada daerah wajah. Ekornya pendek sekitar 15 cm dan memiliki sedikit bulu. Hidungnya pesek dan terkesan menghadap ke atas. Lengannya panjang dan kuat.
Monyet ekor babi tinggal dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas satu monyet jantan, satu atau lebih betina dan anak monyet. Binatang diurnal (aktif di siang hari) ini lebih sering melakukan aktifitas di atas pohon dan jarang turun ke tanah. Makanan utama simakobu adalah dedaunan dan terkadang memakan buah-buahan.
Sebaran, Habitat, Populasi, dan Konservasi. Monyet ekor babi (Simias concolor) merupakan hewan endemik yang hanya dapat dijumpai di kepulauan Mentawai. Subspesies Simias concolor concolor mendiami pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora. Sedangkan subspesies Simias concolor siberu hanya dapat ditemui di pulau Siberut. Monyet endemikberekor babi ini mendiami habitat hutan di lereng bukit di pedalaman pulau maupun di hutan hujan dataran rendah, hutan daerah rawa air payau dan tawar.
Populasi monyet ekor babi (Pig-tailed Langur) diperkirakan telah mengalami penurunan hingga 80% dalam 10 tahun terakhir. Menurut IUCN Redlist jumlah populasinya diperkirakan sekitar 6.700 – 17.300 ekor (2006) yang terdiri atas sekitar 6.000 – 15.500 Simias concolor siberu dan 700 – 1.800 ekor Simias concolor concolor. Laju penurunan populasi monyet ekor babi ini akibatkan oleh perburuan liar dan rusaknya habitat akibat deforestasi dan perambahan hutan.
Lantaran populasinya yang mengalami penurunan hingga 80% dalam 10 tahun terakhir dan masih maraknya perburuan liar dan deforestasi serta mempertimbangkan daerah sebaran monyet ekor babi yang endemik kepulauan Mentawai saja, IUCN Redlist kemudian memasukkan monyet endemik Mentawai ini dalam status konservasi Critically Endangered (Sangat Terancam / Kritis). CITES pun mendaftar primata langka ini dalam Apendiks I yang berarti tidak boleh diperdagangkan dalam bentuk apapun. Di Indonesia, simakobu pun termasuk binatang yang dilindungi.
Dengan realita yang demikian, maka tidak mengherankan jika kemudian sebuah badan konservasi primata tingkat dunia, The Primates Specialist Group, kemudian memasukkan monyet ekor babi, simakobu, simasepsep, Pig-tailed Langur, Pig-tailed Snub-nosed Monkey, atau Simias concolor dalam daftar “The World’s 25 Most Endangered Primates” (25 Primata Paling Terancam di Dunia).


3 komentar:

Berikan Komentar ya sobat dan juga kritikan anda karna itu sangat membangun saya...